MA'HAD ASY SYAMIIL AL WASI'I UNILA
ma'had adalah sarana pendidikan yang mengajarkan agama, tetapi ada juga kurikulum dari pemerintah.
Ma’had Sebagai Wadah Penanaman Nilai - Nilai Islami
Tidak terlepas dari definisinya,
Ma‟had atau pesantren yaitu sebagai
sebuah tempat atau wadah pendidikan santri /mahasantri, sekalipun ada beberapa
perbedaan tentang unsur-unsur yang harus ada di dalam pesantren. Ada yang
menyebutkan 3 unsur, yaitu : santri, asrama dan kyai. Tetapi ada pula yang
menyebutkan 5 unsur, yaitu ketiga unsur
di depan dengan ditambah dengan unsur masjid dan pengajaran kitab kuning.
Dulu,
pusat pendidikan Islam adalah langgar masjid atau rumah sang guru, di mana
murid-murid duduk di lantai, menghadapi sang guru, dan belajar mengaji. Waktu
mengajar biasanya diberikan pada waktu malam hari biar tidak mengganggu
pekerjaan orang tua sehari-hari. Menurut Zuhairini (1997:212), tempat-tempat
pendidikan Islam nonformal seperti inilah yang “menjadi embrio terbentuknya sistem
pendidikan pondok pesantren.”
Ini berarti bahwa sistem pendidikan pada
pondok pesantren masih hampir sama seperti sistem pendidikan di langgar atau
masjid, hanya lebih intensif dan dalam waktu yang lebih lama.Pesantren sekarang
ini dapat dibedakan kepada dua macam, yaitu pesantren tradisional dan pesantren
modern. Sistem pendidikan pesantren tradisional sering disebut sistem salafi. Yaitu sistem yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam
klasik sebagai inti pendidikan di pesantren. Pondok pesantren modern merupakan
sistem pendidikan yang berusaha mengintegrasikan secara penuh sistem
tradisional dan sistem sekolah formal (seperti madrasah).
sebahagian masih mengadopsi dari berbagai
lembaga pendidikan yang dirasa relevan dan sesuai dengan situasi dan kondisi
real lapangan.
Pesantren (Ma‟had)
juga perlu memberikan kesadaran baru bagi para mahasantrinya bahwa
keberagamaan merupakan proses yang tidak pernah berakhir. Sementara agama
adalah produk yang sudah jadi. Sudah sekian lama terjadi miss-konsepsi tentang
agama dan keberagamaan di dunia pendidikan kita. Di satu sisi Rasa keberagamaan
selama ini direduksi pada sebatas pengkajian terhadap ilmu agama ansich. Di
sisi lain Dimensi rasionalitas, spiritualitas dan bahkan penghayatan akan
nilai-nilai agama itu sendiri malah sering terabaikan. Akibatnya, lahir
generasi-generasi yang kaya akan khazanah ilmu agama tanpa rasa keagamaan, kaya
ilmu pengetahuan tanpa sikap keilmuan, generasi dengan predikat sarjana agama
tanpa mental keagamaan, sehingga muncul stigma tersendiri terhadap para
mahasiswa dan alumninya di tengah masyarakat dan integritas lembaga
dipertanyakan.
begitu juga di Unila. di masjid kampus Unila juga mempunyai program khusus yaitu ma'had asy syamiil yang juga melaksanakan program-program unggulan yang mampu melahirkan generasi-generasi unggulan dalam bidang agama di lingkungan kampus. program-program yang dilaksanakan antara lain:
1.bahasa arab
2. tahfidz Quran
3. kitab kuning
kurang lebihnya seperti itu program ma'had asy syamiil kami, semoga bermanfaat.
0 komentar