Open top menu
Jumat, 12 Juni 2015

MA'HAD ASY SYAMIIL AL WASI'I UNILA


ma'had adalah sarana pendidikan yang mengajarkan agama, tetapi ada juga kurikulum dari pemerintah.

Ma’had Sebagai Wadah Penanaman Nilai - Nilai Islami
 Tidak terlepas dari definisinya, 

Ma‟had atau pesantren yaitu sebagai sebuah tempat atau wadah pendidikan santri /mahasantri, sekalipun ada beberapa perbedaan tentang unsur-unsur yang harus ada di dalam pesantren. Ada yang menyebutkan 3 unsur, yaitu : santri, asrama dan kyai. Tetapi ada pula yang 

menyebutkan 5 unsur, yaitu ketiga unsur di depan dengan ditambah dengan unsur masjid dan pengajaran kitab kuning. 

Dulu, pusat pendidikan Islam adalah langgar masjid atau rumah sang guru, di mana murid-murid duduk di lantai, menghadapi sang guru, dan belajar mengaji. Waktu mengajar biasanya diberikan pada waktu malam hari biar tidak mengganggu pekerjaan orang tua sehari-hari. Menurut Zuhairini (1997:212), tempat-tempat pendidikan Islam nonformal seperti inilah yang “menjadi embrio terbentuknya sistem pendidikan pondok pesantren.” 
Ini berarti bahwa sistem pendidikan pada pondok pesantren masih hampir sama seperti sistem pendidikan di langgar atau masjid, hanya lebih intensif dan dalam waktu yang lebih lama.Pesantren sekarang ini dapat dibedakan kepada dua macam, yaitu pesantren tradisional dan pesantren modern. Sistem pendidikan pesantren tradisional sering disebut sistem salafi. Yaitu sistem  yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai inti pendidikan di pesantren. Pondok pesantren modern merupakan sistem pendidikan yang berusaha mengintegrasikan secara penuh sistem tradisional dan sistem sekolah formal (seperti madrasah).
 sebahagian masih mengadopsi dari berbagai lembaga pendidikan yang dirasa relevan dan sesuai dengan situasi dan kondisi real lapangan.
 

Pesantren (Ma‟had) juga perlu memberikan kesadaran baru bagi para mahasantrinya bahwa keberagamaan merupakan proses yang tidak pernah berakhir. Sementara agama adalah produk yang sudah jadi. Sudah sekian lama terjadi miss-konsepsi tentang agama dan keberagamaan di dunia pendidikan kita. Di satu sisi Rasa keberagamaan selama ini direduksi pada sebatas pengkajian terhadap ilmu agama ansich. Di sisi lain Dimensi rasionalitas, spiritualitas dan bahkan penghayatan akan nilai-nilai agama itu sendiri malah sering terabaikan. Akibatnya, lahir generasi-generasi yang kaya akan khazanah ilmu agama tanpa rasa keagamaan, kaya ilmu pengetahuan tanpa sikap keilmuan, generasi dengan predikat sarjana agama tanpa mental keagamaan, sehingga muncul stigma tersendiri terhadap para mahasiswa dan alumninya di tengah masyarakat dan integritas lembaga dipertanyakan.
Wallahua‟lam...

begitu juga di Unila. di masjid kampus Unila juga mempunyai program khusus yaitu ma'had asy syamiil yang juga melaksanakan program-program unggulan yang mampu melahirkan generasi-generasi unggulan dalam bidang agama di lingkungan kampus. program-program yang dilaksanakan antara lain:

1.bahasa arab
2. tahfidz Quran
3. kitab kuning

kurang lebihnya seperti itu program ma'had asy syamiil kami, semoga bermanfaat.

Tagged
Different Themes
Written by Lovely

Aenean quis feugiat elit. Quisque ultricies sollicitudin ante ut venenatis. Nulla dapibus placerat faucibus. Aenean quis leo non neque ultrices scelerisque. Nullam nec vulputate velit. Etiam fermentum turpis at magna tristique interdum.

0 komentar